Saturday, August 4, 2012

Berpuasa Bareng Ahmadiyah (4) Ceramah salawat nabi dalam masjid Ahmadiyah

Suasanan salat tarawih di Masjid Al-Hidayah milik komunitas Ahmadiyah di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (23/7). (merdeka.com/Islahuddin)
Merdeka, Rabu, 25 Juli 2012 08:32:00
 
Reporter: Islahudin


Makin mendekati waktu isya, makin banyak jamaah Ahmadiyah mendatangai Masjid Al-Hidayah. Pelataran dipenuhi parkir motor. Setelah bertegur sapa dengan plolisi jaga, mereka masuk menuju ruang salat utama di lantai dua.

Hampir setiap jamaah habis mengambil air wudu langsung melakukan salat rawatib dua rakaat. Seperempat jam selepas azan, salat dimulai. Imam salat berbegas menuju mihrab, kemudian meminta makmum merapatkan barisan. Jamaah salat isya kali ini sampai dua saf, sekitar 40 orang.

Usai salat, isya, makmum diberi waktu buat berdoa, wirid, dan salat rawatib. Ketika melihat sudah banyak hyang selesai, imam memberitahukan salat tarawih akan dimulai. Seperti tiga malam sebelumnya, mereka salat tarawih delapan rakkat dengan empat kali salam. Selepas itu ditambah witir tiga rakaat dengan dua kali salam.

Sekitar pukul delapan malam, dua ibadah sunnah itu selesai. Hampir semua jamaah salat malam itu keluar dari barisan mencari posisi duduk enak. Kebanyak menempel di dinding sambil berselonjoran kaki. Benar-benar santai.

Imam masjid bernama Ya'kub meminta seorang jamaah memberikan ceramah singkat. Seorang lelaki keturunan Pakistan bernama Mujib bangkit dari sandaran dan langsung naik ke atas mimbar. Sambutannya benar-benar singkat, hanya tujuh menit. Meski begitu, materi disampaikan dalam bahasa Indonesia terkesan kaku itu sangat penting dan bahkan bisa menjelaskan kedudukan Ahmadiyah di antara pelbagai kelompok atau aliran Islam.

Mujib menekankan pentingnya dan keutamaan bersalawat kepada Nabi Muhammad. Ia juga menjelaskan tiap muslim harus menjawab saban kali nama Nabi Muhammad disebut. "Muhammad salallahu alaihi wassalam," kata Mujib lantang waalau tanpa pengeras suara. Ia mengutip sejumlah hadits dan ayat Alquran tentang kemuliaan bagi orang-orang bersalawat. Hadirin tampak menganggukkan kepala seolah memahami isi ceramah singkat Mujib itu.

Setelah Mujib turun panggung, jamaah membentuk kelompok-kelompok kecil untuk sekadar ngobrol atau entah membahas pidato barusan.

Kandali Achmad Lubis, Ketua Pengurus Masjid Al-Hidayah, menemui merdeka.com akan berpamitan pulang. Ia mengiyakan ibadah kaum Ahmadiyah serupa dengan lelaku golongan Sunni. "Hanya mereka yang datang dan melihat langsung bisa bilang Ahmadiyah seperti itu," ujarnya.
[fas]

Retrieved from: http://www.merdeka.com/khas/ceramah-salawat-nabi-dalam-masjid-ahmadiyah-berpuasa-bareng-ahmadiyah-4.html

No comments:

Post a Comment